1. Bagian Kapal Induk
Kapal induk dirancang untuk melakukan empat pekerjaan dasar :
a. Transportasi berbagai pesawat lintas negara
b. Peluncuran dan hangar pesawat
c. Berfungsi sebagai pusat komando mobile untuk operasi militer
d. Rumah bagi crew yang bertugas di kapal induk
Untuk mencapai tugas-tugas ini, Kapal Induk perlu menggabungkan unsur-unsur sebuah kapal, sebuah pangkalan angkatan udara, dan sebuah kota kecil. Yang antara lain diperlukan :
a. Sebuah dek penerbangan, permukaan yang datar di atas kapal di mana pesawat dapat lepas landas dan mendarat
b. Sebuah dek hangar, sebuah area di bawah dek untuk hangar pesawat saat tidak digunakan
c. Sebuah pulau, sebuah bangunan di atas dek penerbangan dimana petugas bisa langsung mengoperasikan kapal dan mengawasi penerbangan
d. Kamar untuk para crew untuk tinggal dan bekerja
e. Sebuah pembangkit listrik dan sistem penggerak untuk memindahkan pesawat/perahu dari titik ke titik dan untuk menghasilkan listrik bagi seluruh kapal
f. Berbagai sistem lain untuk menyediakan makanan, air, dan untuk menangani hal-hal yang mana disetiap negara sudah ada persetujuan, seperti limbah, sampah dan surat, serta radio carrier-based dan stasiun televisi dan surat kabar
g. Lambung, tubuh utama kapal induk, yang mengapung dalam air
Lambung kapal terbuat dari pelat baja yang sangat kuat dan berukuran sangat tebal, bertujuan untuk memberi perlindungan yang efektif terhadap resiko kebakaran dan kerusakan pertempuran, serta memberi perlindungan ekstra dari serangan torpedo, apabila torpedo musuh mengenai bagian bawah kapal dan menghancurkan lapisan baja paling luar maka lapisan kedua akan mencegah kebocoran.
Diagram Tampak Belakang |
Diagram Tampak Atas |
2. Proses Pembuatan Kapal Induk
Untuk membuat proses pembangunan lebih efisien, sebagian besar setiap Supercarrier dirakit dalam modul potongan terpisah yang disebut superlifts. Setiap superlift mungkin berisi banyak compartements (kamar), mencakup beberapa deck, dan mereka bisa menimbang berat mulai dari 80-900 ton (~ 7-800 metric ton). Supercarrier terdiri dari hampir 200 superlifts.
3. Proses Take Off Pesawat dari Kapal Induk
Pesawat harus mendapatkan udara yang lebih banyak yang bergerak diatas sayap untuk menghasilkan daya angkat dan pesawat mendapat bantuan lepas landas utama berasal dari empat carrier ketapel, sehingga pesawat sampai dengan kecepatan tinggi dalam jarak yang sangat pendek. Kesalahan fatal sedikit saja bisa membawa pilot beserta pesawat jatuh ke dalam laut.
Prepare |
Ketapel |
Prepare |
Control |
Antri |
Go ... |
4. Proses Landing Pesawat ke Kapal Induk
Mendarat di dek penerbangan kapal induk adalah salah satu hal yang paling sulit bagi Pilot yang pernah dilakukannya. Dek penerbangan hanya memiliki panjang sekitar 500 feet (~150 meter) ruang landasan pacu untuk pendaratan pesawat, dan bukan untuk jet berat tetapi hanya untuk jet dengan kecepatan tinggi yang ada di kapal induk.
Untuk mendarat di dek penerbangan di kapal induk, setiap pesawat membutuhkan tailhook yang melekat pada ekor pesawat, tujuannya agar pilot dapat mangaitkan tailhook ke salah satu dari empat kabel penangkap, kabel penangkap terbuat dari high-tensile steel wire.
Landing |
Catching an arresting Wire |
Arresting Wire |
Landing Signals Officers |
Landing Signals Officers Work Station |
The Lens |
Pendaratan darurat dengan alat bantu karena ada masalah di landing gear |
Aircraft Carrier's Island adalah Pusat Komando untuk Operasi Dek Penerbangan. Tinggi island ini sekitar 150 kaki (46m), dan lebar sekitar 20 kaki (6m) sehingga tidak mengambil ruang terlalu banyak pada dek penerbangan.
Bagian atas dilengkapi dengan sebuah array radar dan antena komunikasi yang mengawasi sekitar kapal dan pesawat terbang.
The Island |
Pri-Fly |
Captain on the Flight Deck |
The Helmsman |
Air Traffic Controller |
6. The Hangar
Hangar dapat menyimpan kurang lebih 60 pesawat.
The Hangar Deck |
Hydraulic Elevators |
Anggota Crew Membersihkan Deck |
Firing Practice |
sumber : http://www.kaskus.us
wow....
BalasHapuskeren..keren...keren......
kapan ya Indonesia punya seperti ini?????