Sabtu

10 Bandara terEXTRIM untuk mendarat.



1. Bandara Paro, Buthan



Dikelilingi puncak pegunungan Himalaya, Paro merupakan satu bandara yang paling menantang bagi pilot mana pun. Posisinya berada di dalam lembah, membuat sang pilot harus cermat mempelajari deretan pegunungan di sekitarnya. 



Bahkan sebelum mendarat sang pilot harus menukik curam. Menurut situs berita Telegraph, hingga kini baru delapan pilot bersertifikat yang mampu mendaratkan armadanya di sana.









2. Bandara Matekane, Lesotho, Afrika



Bandara yang berada di tepi tebing ini hanya memiliki landasan pacu sepanjang 600 meter. Namun sebelum mencapai ujung jalur pacu, kira-kira di jarak 400 meter, sang pilot sudah harus bisa mengangkat roda pesawat dari landasan. Kalau tidak, bisa dipastikan pesawat akan nyemplung ke jurang.



Selama ini, bandara itu kerap digunakan organisasi amal dan dokter untuk mengakses desa terpencil di Afrika.







3. Bandara Juancho E. Yrausquin, Pulau Saba, Karibia



Bandara satu ini memiliki landasan pacu paling pendek di dunia, yakni sekitar 395 meter. Pilot yang pernah terbang ke Pulau Saba berpendapat pendaratannya seperti di atas kapal induk perang. 



Selain itu, posisi bandara juga dianggap berbahaya. Sebab berada di antara bukit-bukit tinggi dan di sisi laut, sehingga memungkinkan pesawat jatuh ke laut atau menabrak tebing bila sang pilot kurang perhitungan.






4. Sea Ice Runway, Antarctica



Landasan pacu di Antartika ini terbuat dari lapisan es sepanjang 4.000 meter. Namun landasan ini tidak permanen, melainkan hanya dibangun di awal musim dingin dan digunakan sampai akhir Desember.



Selain itu landasan ini tidak dibuka untuk pesawat komersial, melainkan khusus untuk Program Antartika Amerika Serikat. Para pilot harus memastikan bahwa saat mendarat roda pesawat tidak boleh melesak lebih dari 25 sentimeter ke dalam lapisan salju.






5. Bandara Internasional Princess Juliana, Saint Martin, Karibia



Bandar udara ini berada di Pulau Saint Martin, negara bagian Belanda. Airport super sibuk ini memiliki landasan pacu dengan panjang hanya 2.180 meter. 



Selain struktur landasan yang hampir tidak memadai untuk pesawat jet, posisinya yang berdekatan dengan Pantai Maho juga menyulitkan pilot untuk mendarat. Pasalnya, saat mendarat, posisi pesawat hanya 20 meter di atas kepala turis yang sedang berjemur di pantai.

Bahkan sang pilot harus lihai membuat kelokan tajam saat tinggal landas untuk menghindari rangkaian pegunungan yang tak jauh dari ujung landasan.






6. Bandara Tenzing-Hillary, Lukla, Nepal



Bandara satu ini dibangun untuk pada pendaki Gunung Everest. Di sana penerbangan hanya dapat dilakukan pada siang hari saat cuaca cerah. Namun kala angin berembus kencang dan langit cenderung berawan, bandara akan ditutup untuk segala penerbangan.



Memiliki panjang landasan 460 meter dan lebar 20 meter, tidak ada alasan bagi pilot untuk melakukan kesalahan saat lepas landas atau mendarat. Sebab landasan mengalami kemiringan di ujungnya dan langsung ke arah lembah.

Sejak 1973 hingga 2010 telah terjadi sembilan kecelakaan pesawat di bandara tersebut.






7. Bandara Funchal, Madeira



Funchal dikenal sebagai satu bandara paling berbahaya di dunia. Penyebabnya, Funchal memiliki landasan pacu yang pendek dan posisinya dekat dengan tebing.



Pada 1980, pesawat Boeing 727 jatuh di ujung landasan saat akan mendarat. Akibatnya, sebanyak 131 penumpang tewas. Karena itu landasan pacu diperpanjang di atas laut dengan 150 tiang beton untuk menopangnya.

Meski landasan tidak lagi pendek, posisinya yang berdekatan dengan pegunungan dan laut menimbulkan masalah lain, yakni turbulensi ekstrem dan kondisi cuaca buruk. Kondisi itu memberikan masalah bagi pilot, bahkan yang paling berpengalaman, saat lepas landas atau mendarat.






8. Bandara Barra, Skotlandia



Selain landasan pacunya yang pendek, Bandar Udara Barra menggunakan pantai sebagai tempat pendaratan dan lepas landas. Tiga landasan pacu yang dimiliki Barra hanya ditandai dengan tiang-tiang kayu.



Pada malam hari landasan ini ditutup oleh air laut yang pasang. Karena itu landasan Barra hanya bisa digunakan pada penerbangan yang terjadwal dan tidak untuk malam hari.






9. Bandara Courchevel, Prancis, Pegunungan Alpen



Di bandara ini hanya pilot bersertifikat yang diizinkan mendarat atau lepas landas. Posisinya yang berada di wilayah Saint-Bon-Tarentaise, Pegunungan Alpen, Prancis, membuatnya masuk dalam kategori bandara paling berbahaya. Apalagi Courchevel memiliki bentuk landasan yang pendek, curam, dan kemiringan sekitar 18,5 persen.



Dalam film Tommorow Never Dies, aktor Pierce Brosnan pernah melakukan pendaratan di bandara ini. Namun seperti pilot lainnya, dia harus melakukan pelatihan dan mendapat sertifikat sebelum diizinkan mendarat di Bandara Courchevel.







10. Bandara Kai Tak, Hong Kong



Landasan pacu ini berada di utara Teluk Kowloon, Kowloon, Hong Kong. Dikelilingi pegunungan, pendaratan di Bandara Kai Tak semakin sulit karena harus melewati daerah permukiman, sehingga pilot harus melakukan manuver sulit sebelum pesawat menyentuh daratan. Karena kerap terjadi kecelakaan fatal, Bandara Kai Tak akhirnya ditutup pada  1998.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar